Jumat, 14 Mei 2010

QASHIDAH BURDAH

Burdah adalah gubahan syair-syair madah yang menyenyukkan hati ,bagaikan mata hati yang tak pernah berhenti bersumber.Burdah sudah dicetak berulang-ulang dan entah cetakan keseratus berapa di Indonesia ,belum lagi di belahan bumi Muslim lainnya .Begitu memasyarakat sehingga bisa dikatakan,burdah merupakan salah satu kitab syair yang terpopuler dipesantren seIndonesia.Di Aceh Burdah menjadi bacaan wajib setiap santri di seluruh pesantren ,yang dibacakan pada malam jum`at setelah pembacaan Dalail Al- khairaat,dan kebetulan Burdah dicetak dalam satu cetakan dengan Dalail khairat.Di pulau jawa sangking memasyarakatnya Burdah,ada majlis yang dinamai dengan Majlis Burdah.
Sebagian orang memang ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi itu tidak boleh disanjung-sanjung ,dipuji,itu kultus individu namanya.memang benar sangking tawadhunya (rendah hati)sudah tentu beliau menolak untuk di kultus individukan ummatnya.Tapi perlu kita ingat ,kita tak pernah menganjungnya sampai-sampai menyamakan kedudukannya dengan tuhan sebagaimana dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani .Hal ini juga jelad tergambar dari satu bait burdah
دع ما ادعته النصارى فى نبيهم * واحكم بما شئت مدحا فيه واحتكم
فاسب إلى ذاته ما شئت من شرف * واسب إلى قدره ما شئت من عظم
فإن فضل رسول الله لـيس له * حـد فيغرب عنه نـاطق بفـم
 Tinggalkan tuduhan orang nasrani
 Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka
 Tetapakanlah untaian pijian kepada Nabi
 Pujian apapun yang engkau suka
 Nisbahkan kepad Zat Nabi
 Segala kemuliaan yang engkau kehendaki
 Nisbahkan kepada martabat Nabi
 Segala keagungan yang engkau kehendaki
 Karena keutamaan Rasul Allah Ta`ala
 Tiada tepi batasnya
 Sehingga mengurai mudah terasa
 Bagi lisan yang berkata
Pada hakikatnya menyanjung Rasulullah adalah mengakui Nabi ini sebagai lelaki pilihan.dalam Al Qur an Allah menyatakan ‘’Kami tidak utus engkau Hai Muhammad kecuali sebagi Rahmat bagi semesta alam’’Bukankah ini juga satu pujian ?
Untuk mencintai kekasih apalagi Beliau adalah kekasih Allah Ta`ala,Al Qur-an menganjurkan
kepada kita umat Islam sebagaimana tertera dalam Al Qur-an surat Al Ahzab 56
•     •        
. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Sumber ajaran memuji Rasulullah dan mencintai Nabi itu berasal dari Islam itu sendiri.Dalam sebuah hadis popular disebutkan “Didiklah anak-ankmu dalam tiga tahap;mencintai Nabi,Keluarganya dan membaca Al Qur-an “
Kata “Shalat”(jamaknya Shalawat) jika datang dari Allah bermakna rahmat,jika datang dari malaikat bermakna meminta ampunan ,dan jika datang dari ummatNya bermakna sanjungan dan pengharapan agar rahmat dan kerelaan Allah agar dikekalkan.
Dalam surat yang kain Allah memuji hambaNya yang mulia inii dengan “Sungguh engkau (Hai Muhammad)benar-benar dalam budi dan perangai yangtinggi”.Allah tidak pernah memanggil nama langsung seperti “hai Muhammad”,tapi Allah memanggilnya dengan “hai Nabi,Hai Rasul”,Hai laki –laki yang berselimut”
Disamping itu bukankah Baginda Rasul sendiri yang menganjurkan kita untuk mengahaturkan sanjungan (madah)terhadap beliau.Ini seperti juaga ynag diharapkan beliau dalam banyak hadis agar kauamnya banyak banyak maenyebut namanya. “Sebutlah selalu namaku,sungguh shalawatmu sampai padaku”sabdanya.Bahkan dianjurkan kepada ummatnya untuk banyak banyak menyebut namanya dalam malam jum`at,sebab seperti dalam hadis yang lain ,sungguh menyebut nama Nabi Muhammad SAW akan dijawab dengan pahala berlipat-lipat.
BAGIAN KEEMPAT
Kelahiran nabi SAW
- Kelahiran sang Nabi
- Menampakkan kesucian diri
- Alangkah indah permulaannya
- Juga indahpenghabisannya
- Hari kelahiran baginda
- Saat ada firasat bangsa Persia
- Bahwa ada peringatan kepada mereka
- Datangnya bencana dan siksa
- Saat menjelang malam tiba
- istana hancur terbelah
- Sebagaimana kumpulan sahabat kisra
- Tiada menyatu terpecah belah
- Api sesembahan pada,
- Karena duka yang mencekam
- Sungai Eufrat tak mengalir muram
- Karena susah yang amat dalam
- Penduduk negri Sawah resah duka
- Saat danaunya kering kerontang
- Pengambil air kembali dengan tangan hampa
- Kecewa ketika terjerat rasa dahaga
- Seakan akan pada api nan membara
- Terdapat cairan air karena duka
- Dan pada air nan sejuk segar
- terdapat api yang membakar


- Para jin menjelit suara
- Cahaya membumbung keangkasa
- Kebenaran tampak nyata
- Dari makna maupun kata
- Mereka buta dan tuli tak mendengar
- Hingga kabar gembira tak didengar
- Begitu juga kilatan peringatan
- Sama sekali tak terhiraukan
- Para dukun mereka
- Telah kabarkan berita
- Bahwa agama mereka
- Bengkok tak bertahan lam
- Setelah mereka menyaksikan
- Bintang bintang di ufuk berjatuhan
- Bersama di bumi ada kejadian
- Berhala- berhala runtuh bergelimpangan
- Hingga lenyap setan berlari
- Dari pintu langit jalan wahyu ilahi
- Mereka lari mengikuti
- Syetan nan berlari tak henti
- Seakan –akan setan yang berlari duka
- Laksana prajurit raja Abrahah
- Atau laksana kumpulan tentara
- Terlempari kerikil tangan Rasulullha
- Baru yang Nabi lemparkan
- Setelah bertasbih dalam genggaman
- Bak terlemparnya Nabi Yunus
- Dari perut ikan paus
BAGIAN KELIMA
MUKJIZAT NABI SAW
- Pepohonan datang memenuhi panggilannya
- Dengan sikap tunduk sopan
- Berjalan menghadap kepadanya
- Dengan batang telapak tanpa terciptakan
- Seakan akan itu pepohonan
- Tuliskan sebuah lukisan
- Lukisan indah menawan
- Ditulis dahan ditengah jalan
- Sebagaimana gumpalan awan
- Kemana saja Nabi pergi
- Ia sebagai payung perlindungan
- Dari sengatan panas mentari siang hari
- Aku bersumpah
- Demi penguasa rembulan nan pecah
- Sesungguhnya hati Nabi nan terbelah
- Bak bulan yang terbelah
- Dalam gua stur Nabi bersembunyi
- Abu Bakar shahabat yang menyertai
- Semua mata kafir jadi buta
- Tak dapat melihat orang dua
- Nabi dan Abu Bakar terpecaya
- Keduanya berada dalam gua
- Mereka kafir berkata
- Tak seorang pun dalam gua
- Mereka menduga
- Merpati tak akan berputar sekitar gua
- Laba laba tak akan bersarang di mulut gua
- Jika sebaik baik makhluk didalamnya
- Perlindungan Allah Rabbi
- Tiada butuh lagi
- Pada baju berlapis besi
- Dan benteng benteng nan tinggi
- Tak pernah roda masa menganiaya
- Lakuku mohon bantuan Baginda
- Kecuali ku dapatkan pertolongan Nya
- Tanpa rasa hina dina
- Tak pernah ku pinta dari Nabi
- Kekayaan dunia dan akhirat nanti
- Kecuali kudapatkan pemberian
- Dan sebaik baik orang yang dapat penyerahan
- Janganlah kau ingkari
- Wahyu yang didapat dalam mimpi
- Karena beliau umemiliki hati
- Tak pernah tidur walau dua mata tertutup rapi
- Demikian itu terjadi
- Tatkala beliau diangkat menjadi Nabi
- Maka tak perlu diingkari
- Keadaan Nabi yang bermimpi
- Allah maha suci
- Wahyu tiada dapat dicari
- Tak ada seorang Nabi
- Dalam berita ghaibnya dicurigai
- Betapa banyak orang sakit sembuh
- Ketika telapak tangannya menyentuh
- Dan menyelamatkan orang yang butuh
- Wabah gila yang terus kambuh
- Doa Nabi dapat hidupkan
- Tahun kering nan tiada hujan
- Hingga bak titik putih di muka
- Dalam lipatan hitamnya masa


- Dengan awan yang hujannya deras
- Hingga kau duga jurang nan luas
- Air mengalir dari samudra
- Atau mengalir dari lembah yang menganga
BAGIAN KEENAM
KEMULIAN AL QUR-ANUL KARI DAN PUJIAN TERHADAPNYA
- Biarkan aku mengurai
- Mukjizat yang tampak pada Nabi
- Tampak bagai api jamuan malam hari
- Diatas gunung menjulang tinggi
- Mutiara bertambah indah anggun
- Bila ia rapi tersusun
- Nilainya tak berkurang sedikitpun
- Walau tak tersusu
- Mak apakah yang menyampaikan
- Angan- angan orang yang memuji
- Pad akhlak mulia Nabi pilihan
- Dan sifat sifat terpatri pada Nabi
- Ayat- ayat Al Qur-an
- Adalah dari Tuhan yang Rahman
- Baru turunnya ,dahulu maknanya
- Dan sifat D zat yang bersifat Qidam punya
- Ayat –ayat Al Qur-an
- tak bersaman denga zaman
- Dan ia pada kita telah kabarkan
- Tentang akhirat,kaum `Ad dan Kota Iram
- Ayat ayat ilahi Rabbi
- Disisi kita kekal abadi
- Mengungguli mukjizat para Nabi
- Mukjizat yang datang tiada lestari
- Sungguh kokoh itu Al Qur-an
- Tak tinggal kan keserupaan
- Bagi yang punya perselisihan
- Dan tak usah cari hakim kebenaran
- Sama sekali Al Qu-an tak akan ditentang
- Kecuali akan kembali ke medan perang
- Musuh yang sangat hebat dan pasrah
- Dalam keadaan tunduk dan pasrah
- Keindahan sastranya
- Menaklukkan penentangnya
- Bagai pencemburu membela keluarganya
- Dari tangan jahil yang menjamah nya
- Bagi Al Qur-am berlimpah banyak makan
- Bertambah tambah bak ombak samudra
- Keindahan dan nilainya
- Melebihi mutiara samudra
- Keajaiban ayat ayat Al Qur-an
- Tak bias dibatasi hitungan
- Maknanya nan banyak bertebaran
- Sama sekali tak akan membosankan
- Sejuklah mata membacanya
- Lalu kukatakan padany a
- Sungguh anda telah beroleh bahagia
- Berpegang selalu pada tali Allah Ta`ala
- Jika karena takut kau membacanya
- Dari panas neraka Ladha
- Mak akau padamkan panasny a
- Karena kesejukan airny a
- Al Qur-an laksana telaga
- Dapat putih kan wajah
- Wajah para pendosa
- Wajah nan hitam arang tak cerah
- Al Qur-an tegak bak lurusnya jalan
- Laksan keadilan timbangan
- Keadilan selain Al Qur-an di kalangan manusia
- Tiada yang langgeng bertahan lama
- Jangan heran pada pendengki
- Yang berusaha mengingkari
- Pura pura bodoh diri
- Padahal ia cerdas dan memahami
- Terkadang mata sakit mengingkari
- Pada sinar matahari
- Segar air tekadang mulut mengingkari
- Karena sakit yang menyilimuti
BAGIAN KETUJUH
ISRA` MI`RAJ NABI MUHAMMAD SAW
- Wahai sebaik baik manusia
- Para pencari kebaikan menuju kediaman nya
- Dengan berjalan kaki
- Atau unta yang cepat berlari
- Wahai Nabi nan menjadi pertanda besar
- Bagi pencari i`tibar
- Duhai Nabi nan sebagai nikmat agung
- Bagi orang yang ingin beruntung
- Dikala malam engkau berjala n
- Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
- Bagai purnama yang berjalan
- Menembus malam gelap gulita
- Dan engkau terus meninggi
- Hingga suatu tempat engkau gapai
- Yaitu tempat sekira kira busur dua
- Tak bias di gapai dan diasa
- Para Nabi dan utusan
- Mempersilahkan anda didepan
- Laksana penghormatan pelayan
- Kepada sang majikan
- Engkau tembus langit tujuh petala
- Bersama para Rasul dan Anbiya
- Dalam kumpulan Malaikat Alllha Ta`ala
- Engkaulah menjadi pemimpin nya
- Hingga tak satu puncak kau sisai
- Bagi orang yang ingin mendahului
- Tempat dekat dan tempat tinggi
- Bagi pencari derajat tinggi
- Dibandingkan dengan derajatmu
- Derajat jadi rendah semua
- Karena dengan khusus dipanggil namamu
- Bak mufrad `alam dalam kekhususan nya
- Agarkau peroleh hubungan sempurna
- Tertutup gari pandangan mata
- Dan rahasia nantiada terbuka
- Tersimpan dari makhluk tercipta
- Kau kumpulkan semua kebanggaan
- Keutamaan nan tak terbagi
- Kau lewati setiap derajat ketinggian
- Derajat nan tak terdesaki
- Sungguh agung nilainya
- Derajat yang kau dapati
- Sungguh jarang dan langka
- Dapatkan nikmat yang engkau diberi
- Kabar gembira
- Wahai umat manusia
- Bagi kita tiang kokoh jaya
- Tak kan roboh padam
- Tatkala Allah panggil Nabi pengajak kita
- Karena keta`atannya kepada Allah
- Dengan panggilan Rasul termulia
- Maka jadilah kita umat yang paling mulia
BAGIAN KE DELAPAN
PERJUANGAN NABI SAW
- Berita kenabian
- Jadiakan hati musuh gentar ketakutan
- Bak lolongan srigala
- Takutkan kambing nan lupa
- Nabi tiada henti musuh dilawan
- Dalam setiap medan pertempuran
- Hingga daging mereka berumpukan
- Laksana daging ditempat pemotongan
- Mereka ingin lari
- Hampir saja mereka berharap diri
- Anggota daban nan hancur menjauhi
- Terbang bersama burung rakhmah dan rajawali
- Siang malam berlalau
- Hitungannya mereka tak tau
- Selagi siang malam tak berada
- Dalam bulan bulan nan mulia
- Islam datangg bagai tamu undangan
- Singgah dihalaman sahabat Nabi
- Bersama orang orang jantan
- Yang sangat ingin membunuh musuh islam
- Ia membawa lautan pasukan
- Diatas kuda yang berenang jaya
- Membawa para pemberani lagi jantan
- Bagai debur ombak samudra
- Setiao orang yang penuhi panggilan Allah
- Dan mengharap pahala di sisi Allah
- Menyerang akar kekufuran
- Dengan pedang pembasmi memusnahkan
- Berkat kegigihan para ksatria
- Hingga jadilah Islam agama
- Setelah terasing jauh dari pemeluknya
- Terjalin erat hubungan keluarga
- Islam terjamin selamanya
- Dari mereka dengan sebaik-baik Aba
- Dan sebaik-baik suami tercinta
- Mereka takkan jadi yatim dan janda
- Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat
- Maka tanyakan lawan tentang hebatnya gertempuran
- Apa yang mereka lihat
- Dalam setiap medan peperangan ?
- Coba kau tanyakan
- Hunain,Badar,dan Uhud sebagai ajang perisriawa
- Semuanya tempat macam kematian
- Terasa lebih ganas dari wabah kolera
- Pedang mereka nan putih berkiauan
- Kembali menjadi merah padam
- Setelah banyak memenggal leher lawan
- Hitam sehitam rambut nan kelam
- Dengan kayu khat sebagai tombak senjata
- Mereka tusukkan pada para muduh
- Tombak pena takkan tinggal kan sisa
- Daging terkoyak dari tubuh
- Para tentara nan tajam senjatanya
- Miliki tanda pembeda
- Bak mawar nan mempesona
- Dengan pohonn salam ada tanda pembeda
- Angin kemenangan kirimkan padamu
- Semerbak keharuman tentara
- Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu
- Tentara gagah nan perkasa
- Seakan-akan mereka dipunggung kuda
- Laksana pepohonan di bukit tinggi
- Karena kuatnya kemantapan belaka
- Bukan karena kuatnya tali
- Hati para musuh goncang duka
- Karena takut serangan dahsyat para ksatria
- Mak atak dapat bedakan antara kumpulan anak domba
- Dan sekelompok pemberani perkasa
- Barangsiapa meraih kemenangan
- Sebab Rasulullah Nabi pilihan
- Bila singa di rimba menjumpainya
- Maka akan diam tunduk padany a
- Tak kau lihat kekasih beriman
- Kecuali beroleh kemenangan
- Maka tak kau lihat musuh Nabi utusan
- Kecuali mendapat kekalahan
BAGIAN KESEMBILAN
Tawassul Kepada Nabi Muhammad SAW
- Kupuja Nabi dengan pujian
- Kumohon adanya pengampunan
- Dosa –dosa hidup yang terlewatkan
- Dalam bersyair dan pujian
- Keduanya mengalungi diriku
- Sesuatu yang menakutkan akibatnya
- Dengan dua perkara itu seakan akan diriku
- Hewan sembelihan berupa unta
- Kuturuti bujuk rayu masa muda
- Dalam bersyair dan memuja
- Tak ada yang kudapatkan
- kecuali dosa dan penyesalan
- Alangkah ruginya jiwa
- Dalam perdagangan nya
- Tak pernah beli agama dengan dunia
- Dan pernah menawarnya
- Barangsiapa menjual akhirat
- Dengan dunia kebahagian sesaat
- Maka,nyata baginya kerugian
- Dalam jual beli dan akad pesan
- Jika dosa kulakukan
- Janjiku pada Nabi tidaklah terputuskan
- Danjuga tali hubungan
- Takkan terputuskan
- Sesungguhnya kupunya jaminan
- Namaku Muhammad sesuai dengan Nabi
- Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan
- Dalam menepati janji
- Maha suci Allah Ta`alaa
- Nabi taktolak pengharap syafaatnya
- Atau tetangga tak kembali darinya
- Tanpa dihormat dan dimulia
- Sejak kuserahkan segala pikiran
- Untuk memberikan aneka pujian
- Maka untuk keselamatanku Nabi kudapatkan
- Sebaik baik pemberi jaminan
- Pemberian Nabi tak luputkan
- Setiap tangan yang membutuhkan
- Sesengguhnya hujan akan menghidupi
- Bunga bunga di bukit tinggi
- Aku tidaklah mengharapkan
- Dunia yang penuh kenikmatan
- Seperti yang Zuhair petik dengan tangannya
- Atas raja Harom yang ia puja
BAGIAB KESEPULUH
Bermunujat dan meminta hajat
- Wahai makhluk termulia
- Tiada orang tempat perlindungan harta
- Selain engkau Baginda
- Kala huru hara kiamat melanda semua manusia
- Wahai Rasul Allah Ta`ala
- Keagunganmu tiada sempit karena
- Tatkala dzat yang mulia
- Bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
- Diantara kemurahanmu
- Adalah dunia dan akhirat baqa
- Dan diantara ilmumu
- Adalah ilmu Lauh Mahfudh dan Pena
- Wahai jiwa janganlah putus asa
- Karena dosa besar yang telah dilakukan
- Dalam ampunan Allah Ta`ala
- Dosa besar seperti kecil dan ringan
- Semua rahmat Allah Rabbi
- Ketika dibagi bagi
- Datang dalam pembagian
- Sesuai dengan nilai kedurhakaan
- Ya Allah jadikanlah harapan ku
- Tak berbeda dengan apa yang ada disisimu
- Dan jadikanlah keyakinanmu
- Tiada putus putus kepada Mu
- Ya Allah kasihanilah hamba Mu ini
- Dalam dunia dan akhirat nanti
- Sesungguhnya ia punya kesebaran
- Jika bencana menimpa lari tak tahan
- Ya Allah curahkan awan ShalawatMu
- Abadi tak terbatas
- Kepada junjungan Nabi-Mu
- Bagai hujan mengalir deras
- Selagi angin timur masih mendorongkan
- Dahan – dahan pohon Ban
- Dan selagi pengembala unta
- Senangkan unta dengan suara merdu
- Kemudian Ridha Allah
- Semoga tetap tercurah ruah
- Untuk Abu Bakar,Umar,`Ali dan Ustman
- Shahabat –shahabat yang memiliki keutamaan
- Juga keluarga dan Shahabatnya
- Kemudian para Tabi`in dan pengikutnya
- Mereka ahli taqwa dan kesucian
- Bersifat penyantun dan dermawan
- Ya Allah dengan berkah Nbi Mustafa
- Sampaikan kami kepada segala cita
- Dan ampunlah segal dusa kami ynag terlewat masa
- Wahai dzat ynag luas kemurahan-Nya
- Ampunilah wahai Tuhan beta
- Dosa –dosa muslim semua
- Berkat Qur-an yang mereka baca
- Di Masjidil Haram dan Aqsha
- Dengan keagungan Nabi
- Yang tinggal di tanah suci
- Nama ny a menjadi sumpah
- Paling agungnya sumpah
- Inilah Burdah Al –Mukhtar Sang Nabi
- Telah sampai pada penghabisan
- Allah pemilik segala puji
- Dari permulaan samoai penghabisan
- Bait- bait Qashidah Burdah
- Sebanyak seratus enam puluh buah
- Berkat Burdah lapangkan segala duka cita
- Wahai Dzat Yang Maha Luas Kemurahan-Nya Burdah adalah gubahan syair-syair madah yang menyenyukkan hati ,bagaikan mata hati yang tak pernah berhenti bersumber.Burdah sudah dicetak berulang-ulang dan entah cetakan keseratus berapa di Indonesia ,belum lagi di belahan bumi Muslim lainnya .Begitu memasyarakat sehingga bisa dikatakan,burdah merupakan salah satu kitab syair yang terpopuler dipesantren seIndonesia.Di Aceh Burdah menjadi bacaan wajib setiap santri di seluruh pesantren ,yang dibacakan pada malam jum`at setelah pembacaan Dalail Al- khairaat,dan kebetulan Burdah dicetak dalam satu cetakan dengan Dalail khairat.Di pulau jawa sangking memasyarakatnya Burdah,ada majlis yang dinamai dengan Majlis Burdah.
Sebagian orang memang ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi itu tidak boleh disanjung-sanjung ,dipuji,itu kultus individu namanya.memang benar sangking tawadhunya (rendah hati)sudah tentu beliau menolak untuk di kultus individukan ummatnya.Tapi perlu kita ingat ,kita tak pernah menganjungnya sampai-sampai menyamakan kedudukannya dengan tuhan sebagaimana dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani .Hal ini juga jelad tergambar dari satu bait burdah
دع ما ادعته النصارى فى نبيهم * واحكم بما شئت مدحا فيه واحتكم
فاسب إلى ذاته ما شئت من شرف * واسب إلى قدره ما شئت من عظم
فإن فضل رسول الله لـيس له * حـد فيغرب عنه نـاطق بفـم
 Tinggalkan tuduhan orang nasrani
 Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka
 Tetapakanlah untaian pijian kepada Nabi
 Pujian apapun yang engkau suka
 Nisbahkan kepad Zat Nabi
 Segala kemuliaan yang engkau kehendaki
 Nisbahkan kepada martabat Nabi
 Segala keagungan yang engkau kehendaki
 Karena keutamaan Rasul Allah Ta`ala
 Tiada tepi batasnya
 Sehingga mengurai mudah terasa
 Bagi lisan yang berkata
Pada hakikatnya menyanjung Rasulullah adalah mengakui Nabi ini sebagai lelaki pilihan.dalam Al Qur an Allah menyatakan ‘’Kami tidak utus engkau Hai Muhammad kecuali sebagi Rahmat bagi semesta alam’’Bukankah ini juga satu pujian ?
Untuk mencintai kekasih apalagi Beliau adalah kekasih Allah Ta`ala,Al Qur-an menganjurkan
kepada kita umat Islam sebagaimana tertera dalam Al Qur-an surat Al Ahzab 56
•     •        
. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Sumber ajaran memuji Rasulullah dan mencintai Nabi itu berasal dari Islam itu sendiri.Dalam sebuah hadis popular disebutkan “Didiklah anak-ankmu dalam tiga tahap;mencintai Nabi,Keluarganya dan membaca Al Qur-an “
Kata “Shalat”(jamaknya Shalawat) jika datang dari Allah bermakna rahmat,jika datang dari malaikat bermakna meminta ampunan ,dan jika datang dari ummatNya bermakna sanjungan dan pengharapan agar rahmat dan kerelaan Allah agar dikekalkan.
Dalam surat yang kain Allah memuji hambaNya yang mulia inii dengan “Sungguh engkau (Hai Muhammad)benar-benar dalam budi dan perangai yangtinggi”.Allah tidak pernah memanggil nama langsung seperti “hai Muhammad”,tapi Allah memanggilnya dengan “hai Nabi,Hai Rasul”,Hai laki –laki yang berselimut”
Disamping itu bukankah Baginda Rasul sendiri yang menganjurkan kita untuk mengahaturkan sanjungan (madah)terhadap beliau.Ini seperti juaga ynag diharapkan beliau dalam banyak hadis agar kauamnya banyak banyak maenyebut namanya. “Sebutlah selalu namaku,sungguh shalawatmu sampai padaku”sabdanya.Bahkan dianjurkan kepada ummatnya untuk banyak banyak menyebut namanya dalam malam jum`at,sebab seperti dalam hadis yang lain ,sungguh menyebut nama Nabi Muhammad SAW akan dijawab dengan pahala berlipat-lipat.
BAGIAN KEEMPAT
Kelahiran nabi SAW
- Kelahiran sang Nabi
- Menampakkan kesucian diri
- Alangkah indah permulaannya
- Juga indahpenghabisannya
- Hari kelahiran baginda
- Saat ada firasat bangsa Persia
- Bahwa ada peringatan kepada mereka
- Datangnya bencana dan siksa
- Saat menjelang malam tiba
- istana hancur terbelah
- Sebagaimana kumpulan sahabat kisra
- Tiada menyatu terpecah belah
- Api sesembahan pada,
- Karena duka yang mencekam
- Sungai Eufrat tak mengalir muram
- Karena susah yang amat dalam
- Penduduk negri Sawah resah duka
- Saat danaunya kering kerontang
- Pengambil air kembali dengan tangan hampa
- Kecewa ketika terjerat rasa dahaga
- Seakan akan pada api nan membara
- Terdapat cairan air karena duka
- Dan pada air nan sejuk segar
- terdapat api yang membakar


- Para jin menjelit suara
- Cahaya membumbung keangkasa
- Kebenaran tampak nyata
- Dari makna maupun kata
- Mereka buta dan tuli tak mendengar
- Hingga kabar gembira tak didengar
- Begitu juga kilatan peringatan
- Sama sekali tak terhiraukan
- Para dukun mereka
- Telah kabarkan berita
- Bahwa agama mereka
- Bengkok tak bertahan lam
- Setelah mereka menyaksikan
- Bintang bintang di ufuk berjatuhan
- Bersama di bumi ada kejadian
- Berhala- berhala runtuh bergelimpangan
- Hingga lenyap setan berlari
- Dari pintu langit jalan wahyu ilahi
- Mereka lari mengikuti
- Syetan nan berlari tak henti
- Seakan –akan setan yang berlari duka
- Laksana prajurit raja Abrahah
- Atau laksana kumpulan tentara
- Terlempari kerikil tangan Rasulullha
- Baru yang Nabi lemparkan
- Setelah bertasbih dalam genggaman
- Bak terlemparnya Nabi Yunus
- Dari perut ikan paus
BAGIAN KELIMA
MUKJIZAT NABI SAW
- Pepohonan datang memenuhi panggilannya
- Dengan sikap tunduk sopan
- Berjalan menghadap kepadanya
- Dengan batang telapak tanpa terciptakan
- Seakan akan itu pepohonan
- Tuliskan sebuah lukisan
- Lukisan indah menawan
- Ditulis dahan ditengah jalan
- Sebagaimana gumpalan awan
- Kemana saja Nabi pergi
- Ia sebagai payung perlindungan
- Dari sengatan panas mentari siang hari
- Aku bersumpah
- Demi penguasa rembulan nan pecah
- Sesungguhnya hati Nabi nan terbelah
- Bak bulan yang terbelah
- Dalam gua stur Nabi bersembunyi
- Abu Bakar shahabat yang menyertai
- Semua mata kafir jadi buta
- Tak dapat melihat orang dua
- Nabi dan Abu Bakar terpecaya
- Keduanya berada dalam gua
- Mereka kafir berkata
- Tak seorang pun dalam gua
- Mereka menduga
- Merpati tak akan berputar sekitar gua
- Laba laba tak akan bersarang di mulut gua
- Jika sebaik baik makhluk didalamnya
- Perlindungan Allah Rabbi
- Tiada butuh lagi
- Pada baju berlapis besi
- Dan benteng benteng nan tinggi
- Tak pernah roda masa menganiaya
- Lakuku mohon bantuan Baginda
- Kecuali ku dapatkan pertolongan Nya
- Tanpa rasa hina dina
- Tak pernah ku pinta dari Nabi
- Kekayaan dunia dan akhirat nanti
- Kecuali kudapatkan pemberian
- Dan sebaik baik orang yang dapat penyerahan
- Janganlah kau ingkari
- Wahyu yang didapat dalam mimpi
- Karena beliau umemiliki hati
- Tak pernah tidur walau dua mata tertutup rapi
- Demikian itu terjadi
- Tatkala beliau diangkat menjadi Nabi
- Maka tak perlu diingkari
- Keadaan Nabi yang bermimpi
- Allah maha suci
- Wahyu tiada dapat dicari
- Tak ada seorang Nabi
- Dalam berita ghaibnya dicurigai
- Betapa banyak orang sakit sembuh
- Ketika telapak tangannya menyentuh
- Dan menyelamatkan orang yang butuh
- Wabah gila yang terus kambuh
- Doa Nabi dapat hidupkan
- Tahun kering nan tiada hujan
- Hingga bak titik putih di muka
- Dalam lipatan hitamnya masa


- Dengan awan yang hujannya deras
- Hingga kau duga jurang nan luas
- Air mengalir dari samudra
- Atau mengalir dari lembah yang menganga
BAGIAN KEENAM
KEMULIAN AL QUR-ANUL KARI DAN PUJIAN TERHADAPNYA
- Biarkan aku mengurai
- Mukjizat yang tampak pada Nabi
- Tampak bagai api jamuan malam hari
- Diatas gunung menjulang tinggi
- Mutiara bertambah indah anggun
- Bila ia rapi tersusun
- Nilainya tak berkurang sedikitpun
- Walau tak tersusu
- Mak apakah yang menyampaikan
- Angan- angan orang yang memuji
- Pad akhlak mulia Nabi pilihan
- Dan sifat sifat terpatri pada Nabi
- Ayat- ayat Al Qur-an
- Adalah dari Tuhan yang Rahman
- Baru turunnya ,dahulu maknanya
- Dan sifat D zat yang bersifat Qidam punya
- Ayat –ayat Al Qur-an
- tak bersaman denga zaman
- Dan ia pada kita telah kabarkan
- Tentang akhirat,kaum `Ad dan Kota Iram
- Ayat ayat ilahi Rabbi
- Disisi kita kekal abadi
- Mengungguli mukjizat para Nabi
- Mukjizat yang datang tiada lestari
- Sungguh kokoh itu Al Qur-an
- Tak tinggal kan keserupaan
- Bagi yang punya perselisihan
- Dan tak usah cari hakim kebenaran
- Sama sekali Al Qu-an tak akan ditentang
- Kecuali akan kembali ke medan perang
- Musuh yang sangat hebat dan pasrah
- Dalam keadaan tunduk dan pasrah
- Keindahan sastranya
- Menaklukkan penentangnya
- Bagai pencemburu membela keluarganya
- Dari tangan jahil yang menjamah nya
- Bagi Al Qur-am berlimpah banyak makan
- Bertambah tambah bak ombak samudra
- Keindahan dan nilainya
- Melebihi mutiara samudra
- Keajaiban ayat ayat Al Qur-an
- Tak bias dibatasi hitungan
- Maknanya nan banyak bertebaran
- Sama sekali tak akan membosankan
- Sejuklah mata membacanya
- Lalu kukatakan padany a
- Sungguh anda telah beroleh bahagia
- Berpegang selalu pada tali Allah Ta`ala
- Jika karena takut kau membacanya
- Dari panas neraka Ladha
- Mak akau padamkan panasny a
- Karena kesejukan airny a
- Al Qur-an laksana telaga
- Dapat putih kan wajah
- Wajah para pendosa
- Wajah nan hitam arang tak cerah
- Al Qur-an tegak bak lurusnya jalan
- Laksan keadilan timbangan
- Keadilan selain Al Qur-an di kalangan manusia
- Tiada yang langgeng bertahan lama
- Jangan heran pada pendengki
- Yang berusaha mengingkari
- Pura pura bodoh diri
- Padahal ia cerdas dan memahami
- Terkadang mata sakit mengingkari
- Pada sinar matahari
- Segar air tekadang mulut mengingkari
- Karena sakit yang menyilimuti
BAGIAN KETUJUH
ISRA` MI`RAJ NABI MUHAMMAD SAW
- Wahai sebaik baik manusia
- Para pencari kebaikan menuju kediaman nya
- Dengan berjalan kaki
- Atau unta yang cepat berlari
- Wahai Nabi nan menjadi pertanda besar
- Bagi pencari i`tibar
- Duhai Nabi nan sebagai nikmat agung
- Bagi orang yang ingin beruntung
- Dikala malam engkau berjala n
- Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
- Bagai purnama yang berjalan
- Menembus malam gelap gulita
- Dan engkau terus meninggi
- Hingga suatu tempat engkau gapai
- Yaitu tempat sekira kira busur dua
- Tak bias di gapai dan diasa
- Para Nabi dan utusan
- Mempersilahkan anda didepan
- Laksana penghormatan pelayan
- Kepada sang majikan
- Engkau tembus langit tujuh petala
- Bersama para Rasul dan Anbiya
- Dalam kumpulan Malaikat Alllha Ta`ala
- Engkaulah menjadi pemimpin nya
- Hingga tak satu puncak kau sisai
- Bagi orang yang ingin mendahului
- Tempat dekat dan tempat tinggi
- Bagi pencari derajat tinggi
- Dibandingkan dengan derajatmu
- Derajat jadi rendah semua
- Karena dengan khusus dipanggil namamu
- Bak mufrad `alam dalam kekhususan nya
- Agarkau peroleh hubungan sempurna
- Tertutup gari pandangan mata
- Dan rahasia nantiada terbuka
- Tersimpan dari makhluk tercipta
- Kau kumpulkan semua kebanggaan
- Keutamaan nan tak terbagi
- Kau lewati setiap derajat ketinggian
- Derajat nan tak terdesaki
- Sungguh agung nilainya
- Derajat yang kau dapati
- Sungguh jarang dan langka
- Dapatkan nikmat yang engkau diberi
- Kabar gembira
- Wahai umat manusia
- Bagi kita tiang kokoh jaya
- Tak kan roboh padam
- Tatkala Allah panggil Nabi pengajak kita
- Karena keta`atannya kepada Allah
- Dengan panggilan Rasul termulia
- Maka jadilah kita umat yang paling mulia
BAGIAN KE DELAPAN
PERJUANGAN NABI SAW
- Berita kenabian
- Jadiakan hati musuh gentar ketakutan
- Bak lolongan srigala
- Takutkan kambing nan lupa
- Nabi tiada henti musuh dilawan
- Dalam setiap medan pertempuran
- Hingga daging mereka berumpukan
- Laksana daging ditempat pemotongan
- Mereka ingin lari
- Hampir saja mereka berharap diri
- Anggota daban nan hancur menjauhi
- Terbang bersama burung rakhmah dan rajawali
- Siang malam berlalau
- Hitungannya mereka tak tau
- Selagi siang malam tak berada
- Dalam bulan bulan nan mulia
- Islam datangg bagai tamu undangan
- Singgah dihalaman sahabat Nabi
- Bersama orang orang jantan
- Yang sangat ingin membunuh musuh islam
- Ia membawa lautan pasukan
- Diatas kuda yang berenang jaya
- Membawa para pemberani lagi jantan
- Bagai debur ombak samudra
- Setiao orang yang penuhi panggilan Allah
- Dan mengharap pahala di sisi Allah
- Menyerang akar kekufuran
- Dengan pedang pembasmi memusnahkan
- Berkat kegigihan para ksatria
- Hingga jadilah Islam agama
- Setelah terasing jauh dari pemeluknya
- Terjalin erat hubungan keluarga
- Islam terjamin selamanya
- Dari mereka dengan sebaik-baik Aba
- Dan sebaik-baik suami tercinta
- Mereka takkan jadi yatim dan janda
- Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat
- Maka tanyakan lawan tentang hebatnya gertempuran
- Apa yang mereka lihat
- Dalam setiap medan peperangan ?
- Coba kau tanyakan
- Hunain,Badar,dan Uhud sebagai ajang perisriawa
- Semuanya tempat macam kematian
- Terasa lebih ganas dari wabah kolera
- Pedang mereka nan putih berkiauan
- Kembali menjadi merah padam
- Setelah banyak memenggal leher lawan
- Hitam sehitam rambut nan kelam
- Dengan kayu khat sebagai tombak senjata
- Mereka tusukkan pada para muduh
- Tombak pena takkan tinggal kan sisa
- Daging terkoyak dari tubuh
- Para tentara nan tajam senjatanya
- Miliki tanda pembeda
- Bak mawar nan mempesona
- Dengan pohonn salam ada tanda pembeda
- Angin kemenangan kirimkan padamu
- Semerbak keharuman tentara
- Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu
- Tentara gagah nan perkasa
- Seakan-akan mereka dipunggung kuda
- Laksana pepohonan di bukit tinggi
- Karena kuatnya kemantapan belaka
- Bukan karena kuatnya tali
- Hati para musuh goncang duka
- Karena takut serangan dahsyat para ksatria
- Mak atak dapat bedakan antara kumpulan anak domba
- Dan sekelompok pemberani perkasa
- Barangsiapa meraih kemenangan
- Sebab Rasulullah Nabi pilihan
- Bila singa di rimba menjumpainya
- Maka akan diam tunduk padany a
- Tak kau lihat kekasih beriman
- Kecuali beroleh kemenangan
- Maka tak kau lihat musuh Nabi utusan
- Kecuali mendapat kekalahan
BAGIAN KESEMBILAN
Tawassul Kepada Nabi Muhammad SAW
- Kupuja Nabi dengan pujian
- Kumohon adanya pengampunan
- Dosa –dosa hidup yang terlewatkan
- Dalam bersyair dan pujian
- Keduanya mengalungi diriku
- Sesuatu yang menakutkan akibatnya
- Dengan dua perkara itu seakan akan diriku
- Hewan sembelihan berupa unta
- Kuturuti bujuk rayu masa muda
- Dalam bersyair dan memuja
- Tak ada yang kudapatkan
- kecuali dosa dan penyesalan
- Alangkah ruginya jiwa
- Dalam perdagangan nya
- Tak pernah beli agama dengan dunia
- Dan pernah menawarnya
- Barangsiapa menjual akhirat
- Dengan dunia kebahagian sesaat
- Maka,nyata baginya kerugian
- Dalam jual beli dan akad pesan
- Jika dosa kulakukan
- Janjiku pada Nabi tidaklah terputuskan
- Danjuga tali hubungan
- Takkan terputuskan
- Sesungguhnya kupunya jaminan
- Namaku Muhammad sesuai dengan Nabi
- Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan
- Dalam menepati janji
- Maha suci Allah Ta`alaa
- Nabi taktolak pengharap syafaatnya
- Atau tetangga tak kembali darinya
- Tanpa dihormat dan dimulia
- Sejak kuserahkan segala pikiran
- Untuk memberikan aneka pujian
- Maka untuk keselamatanku Nabi kudapatkan
- Sebaik baik pemberi jaminan
- Pemberian Nabi tak luputkan
- Setiap tangan yang membutuhkan
- Sesengguhnya hujan akan menghidupi
- Bunga bunga di bukit tinggi
- Aku tidaklah mengharapkan
- Dunia yang penuh kenikmatan
- Seperti yang Zuhair petik dengan tangannya
- Atas raja Harom yang ia puja
BAGIAB KESEPULUH
Bermunujat dan meminta hajat
- Wahai makhluk termulia
- Tiada orang tempat perlindungan harta
- Selain engkau Baginda
- Kala huru hara kiamat melanda semua manusia
- Wahai Rasul Allah Ta`ala
- Keagunganmu tiada sempit karena
- Tatkala dzat yang mulia
- Bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
- Diantara kemurahanmu
- Adalah dunia dan akhirat baqa
- Dan diantara ilmumu
- Adalah ilmu Lauh Mahfudh dan Pena
- Wahai jiwa janganlah putus asa
- Karena dosa besar yang telah dilakukan
- Dalam ampunan Allah Ta`ala
- Dosa besar seperti kecil dan ringan
- Semua rahmat Allah Rabbi
- Ketika dibagi bagi
- Datang dalam pembagian
- Sesuai dengan nilai kedurhakaan
- Ya Allah jadikanlah harapan ku
- Tak berbeda dengan apa yang ada disisimu
- Dan jadikanlah keyakinanmu
- Tiada putus putus kepada Mu
- Ya Allah kasihanilah hamba Mu ini
- Dalam dunia dan akhirat nanti
- Sesungguhnya ia punya kesebaran
- Jika bencana menimpa lari tak tahan
- Ya Allah curahkan awan ShalawatMu
- Abadi tak terbatas
- Kepada junjungan Nabi-Mu
- Bagai hujan mengalir deras
- Selagi angin timur masih mendorongkan
- Dahan – dahan pohon Ban
- Dan selagi pengembala unta
- Senangkan unta dengan suara merdu
- Kemudian Ridha Allah
- Semoga tetap tercurah ruah
- Untuk Abu Bakar,Umar,`Ali dan Ustman
- Shahabat –shahabat yang memiliki keutamaan
- Juga keluarga dan Shahabatnya
- Kemudian para Tabi`in dan pengikutnya
- Mereka ahli taqwa dan kesucian
- Bersifat penyantun dan dermawan
- Ya Allah dengan berkah Nbi Mustafa
- Sampaikan kami kepada segala cita
- Dan ampunlah segal dusa kami ynag terlewat masa
- Wahai dzat ynag luas kemurahan-Nya
- Ampunilah wahai Tuhan beta
- Dosa –dosa muslim semua
- Berkat Qur-an yang mereka baca
- Di Masjidil Haram dan Aqsha
- Dengan keagungan Nabi
- Yang tinggal di tanah suci
- Nama ny a menjadi sumpah
- Paling agungnya sumpah
- Inilah Burdah Al –Mukhtar Sang Nabi
- Telah sampai pada penghabisan
- Allah pemilik segala puji
- Dari permulaan samoai penghabisan
- Bait- bait Qashidah Burdah
- Sebanyak seratus enam puluh buah
- Berkat Burdah lapangkan segala duka cita
- Wahai Dzat Yang Maha Luas Kemurahan-Nya

0 komentar:

 

© 2011 ZULKARNAEN AL-PASIRI zulkapasir